Kuningan,- Menjamurnya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang jalan Siliwangi hingga taman kota di Kabupaten Kuningan, membuat pemerintah daerah merumuskan kembali untuk menata ulang. Hal itu dilakukan, guna menjaga ketertiban dan keindahan tata kota namun tanpa menghilangkan mata pencaharian para PKL.
Sekretaris Daerah Kabupaten Kuningan, DR.H. Dian Rachmat Yanuar menuturkan, bahwa pemerintah daerah tengah serius untuk menangani persoalan PKL yang makin menjamur. “PKL yang sekarang cenderung mulai keluar dari taman kota, kita sudah bahas hal itu. Ada ketegasan dari pemerintah daerah terhadap PKL, disamping itu kita juga harus memberikan solusinya seperti apa,” terangnya, Jumat (14/6/2019).
Menurutnya, tanpa menghilangkan rejeki para PKL maka pemindahan atau relokasi perlu ditempatkan di ruang yang strategis pula. “Bagaimana kita mencari solusi alternatif agar PKL ini dapat direlokasi atau ditempatkan di lokasi yang strategis juga. Kan sekarang kita banyak usulan, misalnya di Taman Kota sudah berubah bukan menjadi sebuah taman, tapi menjadi sebuah pasar,” katanya.
Bahkan pihaknya juga menerima laporan, jika saat ini jumlah PKL yang ada di sepanjang jalan Siliwangi hingga taman-taman di Kuningan kini sudah beranak-pinak. “Tadinya mungkin hanya 100 PKL menjadi 200 PKL, dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan terus bertambah. Saya khawatir, nanti PKL dari Taman Kota ke Siliwangi penuh,” ujarnya.
Dia mewanti-wanti, jangan sampai Kabupaten Kuningan ini mendapat predikat sebagai Kabupaten PKL, akibat makin menjamurnya PKL di pinggiran jalan seputaran kota Kuningan. “Jangan sampai terulang seperti di salah satu kabupaten itu disebut Kabupaten Pedagang Kaki Lima, karena penuh pedagang kaki limanya dan sulit menertibkannya. Ini perlu kerjasama dan koordinasi lintas sektoral, serta butuh ketegasan dan konsistensi dari Satpol PP Kuningan sebagai penegak Perda. Kita juga sebagai perumus kebijakan, ketika sekarang mereka (red_PKL) kita pindahkan supaya lebih tertib di tempat yang juga strategis,” tandasnya.
Dia mengharapkan, agar suasana di taman-taman Kabupaten Kuningan menjadi tertib kembali dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau, sehingga terlihat bersih dan indah. “Saya ingin taman kota itu menjadi clear lagi seperti dahulu taman yang bersih dan indah. Para pedagangnya kita alihkan ke sebelah, misalnya kantor Satpol PP ke kelurahan kita bebaskan untuk ruang parkir dan PKL. Jadi satu kesatuan menjadi taman kota dan komplek Masjid Syiarul Islam, itu kita bahas,” ungkapnya.
Dia membeberkan, bahwa sebetulnya peruntukan PKL di trotoar Siliwangi itu juga tidak ada. “Tapi karena entah gimana jadi seperti itu, tapi sekarang sedang kita tangani secara bijak dan tidak ingin mereka para PKL juga terganggu mata pencahariannya, tapi mereka juga jangan sampai menggangu ketertiban dan keindahan tata kota,” tutupnya. (Info Kuningan/yudi)