Karnaval budaya dalam rangka hari jadi ke-519 Kuningan yang digelar Minggu (10/9/2017) di sepanjang jalan Siliwangi kabupaten Kuningan tampak lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya. Berbagai atraksi peserta pawai yang menampilkan aneka ragam atraksi sangat menghibur masyarakat.
Sebanyak 102 kelompok peserta ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut, mulai dari dinas/instansi, organisasi kemasyarakatan, pemuda, sekolah juga pawai kendaraan hias dan berbagai komunitas motor. Pawai Budaya dibuka oleh Puti Guntur Soekarnoputri, anggota DPRRI, didampingi oleh Bupati Kuningan beserta ibu Ika Acep Purnama, Forum Korrdinasi Pimpinan Daerah dan Para Kepala SKPD se-Kabupaten Kuningan. Wahyu Hidayah selaku Sekretaris PHBN turut berbaur dalam pawai budaya tersebut. Dengan memakai kostum wayang, pria berperawakan tinggi besar tersebut nampak ceria ikut ambil bagian dalam barisan setda Kabupaten Kuningan. Setda sendiri menampilkan Bhineka Tunggal Ika, dengan kostum warna warni dengan diikuti oleh 98 orang pegawai. “Alhamdulillah pawai sekarang lebih meriah, mudah-mudahan di hari jadi Kuningan ke-519 ini Kuningan semakin maju, menjadi Kabupaten nu mukti walagri” kata wahyu singkat sambil meliat peserta pawai lainnya.
Pawai budaya dimulai pukul 08.00 WIB start dari depan pendopo Kabupaten Kuningan dan berakhir di veteran. Drumband Satpol PP mengawali barisan pawai diikuti oleh Bupati, Puti Guntur Soekarnoputri, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kuningan dan Para pejabat Esselon 2. Selanjutnya iring-iringan peserta dari SKPD, dan kendaraan hias, sampai dengan peserta dari komunitas motor dan jeep. Pawai budaya berakhir jam 2.30 WIB, terlihat wajah peserta dengan ceria meskipun kelelahan dan semoga ini menjadi kebahagiaan bagi masyarakat kabupaten Kuningan dimasa-masa yang akan datang.
Memasuki usia 519 Kuningan yang memliki kebudayaan yang baik dan sifat kekeluargaan dalam masyarakatnya diharapkan memiliki masyarakat yang berbudaya yang mampu hidup bersama secara damai untuk membangun kehidupan yang lebih baik supaya menjadi mukti walagri. Mukti mengandung arti kesejahteraaan masyarakat yaitu bahwa masyarakat yang sejahtera ditandai dengan semakin meningkatnya martabat dan kualitas hidup layak masyarakat. Tercapainya kemandirian adalah tercapainya juga kesejahteraan masyarakat, atau minimal tercukupinya kebutuhan dasar pokok manusia yang meliputi pangan, papan, sandang, kesehatan, pendidikan dan lapangan kerja, yang didukung oleh infrastruktur sosial, budaya, dan ekonomi yang memadai. Walagri mempunyai makna sehat walafiat dan penuh semangat untuk mencapai kondisi yang sejahtera. Walagri sendiri apabila diartikan pada setiap suku kata yaitu Wa artinya taqwa, La artinya teladan, dan Gri mempnyai makna Integritas. Walagri merupakan suatu harapan yang selaras dengan visi Kabupaten Kuningan saat ini yaitu Kuningan MAS, Mandiri Agamis dan Sejahtera.
Taqwa merupakan refresentasi dari Kuningan yang Agamis, sehingga masyarakat kuningan diharapkan menjadi teladan dan mempunyai integritas yang baik untuk dirinya sendiri, daerah dan bangsa Indonesia. Kuningan yang Mukti Walagri adalah harapan masyarakat juga harapan semua pemangku kebijakan yang terus berupaya meraih mimpi untuk sejahtera, dan sehat jiwa raga, dengan mempunyai sikap kemandirian yang bertaqwa serta mempunyai integritas yang baik demi kemajuan diirinya, daerahnya serta bangsanya. ( Cep / Pubdok - Bag.humas Setda )