NUSAHERANG,- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Kuningan pada Kamis (25/3/2021) sore, mengakibatkan akses jalan penghubung Desa Windusari dan Desa Kertayuga, Kecamatan Nusaherang terputus. Kondisi itu menyebabkan warga Desa Kertayuga terisolasi, karena jalan tersebut merupakan akses satu-satunya dari Desa Kertayuga ke desa lainnya.

“Saya minta masyarakat tetap tenang, kita dari Pemerintah Daerah melalui BPBD dan dinas terkait akan segera melakukan upaya-upaya dan langkah-langkah perbaikan, karena jalan ini merupakan akses satu-satunya masyarakat Desa Kertayuga untuk beraktifitas sehari-hari. Untuk itu butuh penanganan yang cepat,” ujar Wakil Bupati Kuningan, H. M Ridho Suganda, SH., M.Si saat meninjau lokasi tersebut, didampingi Kepala Pelaksana BPBD Kab.Kuningan, Kades Windusari dan Kades Kertayuga, serta sejumlah perangkat dari kedua desa, Jumat (26/3/2021).

Pada kesempatan tersebut Wabup mengajak, masyarakat dari kedua desa untuk gotong-royong bersama-sama membuat akses jalur sementara, sebelum dilakukan penanganan dengan alat berat yang akan didatangkan BPBD untuk menangani masalah tersebut.

“Kedepan, kami dari Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui dinas terkait perlu melakukan langkah untuk membangun akses jalan baru yang akan menghubungkan Desa Kertayuga dengan desa lainnya, karena dikhawatirkan peristiwa ini terjadi lagi,” imbuhnya.

Di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kab.Kuningan, Indra Bayu Permana, S.STP mengemukakan, putusnya akses jalan penghubung Desa Kertayuga dan Desa Windusari merupakan kejadian lanjutan yang terjadi beberapa waktu lalau. Dikatakan Indra, satu bulan sebelumnya, jalan tersebut mengalami longsor namun masih bisa dilalui kendaraan roda dua dan sedang dilakukan tahap perbaikan. Namun akibat hujan deras, kini seluruh jalan terputus total.

“Sekarang terputus total, otomatis harus ada penanganan yang lebih intens. Kita sudah melakukan koordinasi dengan dinas teknis terkait, dan ini sebetulnya sedang dalam proses pengerjaan, mulai dari bawah untuk pondasi, TPT dan sebagainya. Namun dalam proses pengerjaan, jalan terputus sama sekali,” jelas Indra.

Dikatakan Indra, untuk menangani putusnya jalan tersebut, pihaknya telah melakukan langkah koordinasi dengan dinas terknis terkait dan Pemdes setempat untuk membuat jalur sementara yang akan difasilitasi dalam pengerjaanya.

“Insya Allah setelah Shalat Jumat, kami bersama masyarakat dari kedua desa akan membuat jalur sementara untuk akses masyarakat Desa Kertayuga. Untuk itu saya menghimbau dan meminta kepada masyarakat dari kedua desa ini, untuk bergotong-royong dalam pengerjaannya, karena ini situasi darurat,” pungkasnya.

Sementara, Kepala Desa Windusari Sri Nurhaeni menjelaskan, akses jalan yang menghubungkan Desa Windusari dan Ketayuga telah mengalami kerusakan sejak tahun 2019 dimulai dari saluran irigasi. Upaya perbaikan pun, telah ia sampaikan dengan berkoordinasi bersama kepala Desa Windusari Kodiman. Kemudian lanjut Sri, menyusul rusaknya penahan bahu jalan dan pergerakan meluas membuat jalan ambles dan kini terputus total.

“Saya berharap, Pemerintah Daerah melalui dinas teknis terkait segera melakukan perbaikan akses jalan terebut. Karena ini merupakan satu-satunya akses masyarakat kami dalam beraktivitas sehari-hari,” singkatnya.

Sebagai informasi, sebelumnya, Wakil Bupati juga melakukan peninjauan ke salah satu rumah warga di blok Wage RT 2 RW 2, Desa Nusaherang, yang bagian dapurnya mengalami longsor pada hari yang sama terputusnya akses jalan Windusari-Kertayuga.

Dari kejadian tersebut, tidak terdapat korban jiwa hanya mengalami kerugian materil. Untuk sementara, pemilik rumah, Ibu Cicih Sukaesih, mengungsi sementara di rumah saudaranya, karena dikhawatirkan terjadi longsor susulan. Mengingat posisi rumahnya yang berada di bantaran sungai desa setempat. (BID IKP/DISKOMINFO)