MALEBER,- Banyaknya perantau dari kota-kota besar yang melakukan pulang kampung atau mudik ke Kabupaten Kuningan, dikhawatirkan membawa dan menjadi penyebar Covid-19 atau Virus Corona. Karena diketahui, kota-kota besar, seperti Jakarta, Bekasi, dan Bandung yang menjadi tempat mengais rezeki warga perantau asal Kuningan itu, merupakan zona merah penyebaran Virus Corona.
Namun kehawatiran tersebut dijawab Wakil Bupati Kuningan, H.M Ridho Suganda, SH., M.Si, bahwa ‘Perantau bukan penyebar virus’. Pernyataan tersebut disampaikan Wabup saat melakukan monitoring posko siaga Covid-19 di wilayah Kecamatan Maleber, Sabtu (04/04/2020) sore.
“Alhamdulillah di Kecamatan Maleber setiap desa sudah membentuk posko Covid-19. Bagi saya juga ingin mengingatkan kepada masyarakat pendatang ataupun juga perantau bahwa kalian itu bukan penyebar virus,” imbuhnya.
Namun Wabup meminta, kepada para pendatang untuk mengikuti anjuran pemerintah dengan melapor ke petugas jaga posko siaga Covid-19 dan Pemerintah Desa untuk di data dan melakukan karantina mandiri selama 14 hari untuk memastikan bahwa masyarakat pendatang benar-benar aman dari Virus Corona.
“Apabila selama karantina 14 hari di rumah ada masalah kesehatan silahkan lapor ke pemerintah desa dan nanti pihak pemdes dan pihak kesehatan yang akan datang ke rumah masing-masing, jangan langsung datang ke Puskes atau ke Rumah Sakit. Itu semua tentunya untuk keamanan kita semua,” ungkapnya.
Selanjutnya kepada warga Wabup menghimbau, untuk tetap menjaga kesehatan dengan melakukan pola hidup bersih dan sehat agar terhindar dari wabah Covid-19.
Didampingi Camat Maleber, Forum Koordinasi Kecamatan, Satpol PP, BPBD, Tagana dan Tim Medis Puskesmas Maleber, Wakil Bupati Kuningan melakukan monitoring posko siaga Covid-19 di Empat titik yakni, posko Desa Karangtengah, Posko Desa Dukuhtengah, Posko Desa Parakan dan Posko siaga Covid-19 di Desa Cikahuripan. (BID IKP/Diskominfo)