Anak usia sekolah merupakan generasi penerus bangsa dan modal pembangunan. Oleh karena itu, dimasa tumbuh kembang pada usia tersebut tingkat kesehatannya perlu dibina dan ditingkatkan. Salah satu upaya kesehatan tersebut dapat dimulai dengan memberikan asupan gizi dengan kualitas yang baik dan benar serta megajarkan sejak dini kebiasaan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan harapan dapat terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kab.Kuningan Drs.Asep Taufik Rohman, M.Si., M.Pd saat membuka kegiatan Training Of Trainer School Health Programme bekerja sama dengan Institute For Civil Society Development (ICSD) Fondation dengan menggandeng PT.Unilever, Rabu (5/10) di Aula Rumah Makan Lembah Ciremai Kuningan.
Dihadapan peserta kegiatan yang berjumlah seratus orang Kepala Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Kuningan tersebut, Kadisdikpora lebih lanjut mengemukakan, dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan siswa dibutuhkan peran guru secara optimal dengan memberikan pengetahuan tentang PHBS secara berkelanjutan sehingga menjadi pola perilaku siswa yang kan terbawa sampai dewasa.
“Hasil pelatihan ini, diharapkan dapat berdaya guna dan berhasil guna setelah bapak/ibu guru mensosialisasikan serta mengimplementasikan nya disekolah masing-masing untuk mendukung pelaksanaan program sekolah bersih dan sehat,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur ICSD Deni Rusyniadi, MM disela-sela kagiatan kepada Info Kuningan menjelaskan, kegiatan TOT School Health Programme tersebut tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan menerapkan PHBS di sekolah melalui enam pembiasaan.
“Ke-enam pembiasaan Hidup bersih dan sehat itu harus dimulai sedini mungkin, dengan membiasakan cuci tangan pakai sabun, sarapan bernutrisi, sikat gigi pagi dan malam, pengelolaan sampah di sekolah agar memilki nilai ekonomis, konsumsi air aman serta partsispasi toilet higienis,” kata Deni.
Dengan melakukan enam pembiasaan hidup bersih dan sehat disekolah, dikatakan deni, setiap siswa diharapkan dapat terhindar dari berbagai masalah kesehatan sehingga tingkat kehadiran siswa meningkat dan proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
“Melalui kegitan pelatihan ini, diharapkan para peserta yang merupakan Kepala Sekolah dapat kembali mensosialisasikan hasil pelatihan ini kepada guru, dokter kecil dan seluruh siswa disekolahnya. selanjutnya dapat melakukan self planning, self Executing, self monitoring, self reporting dalam hal terwujudnya sekolah sehat,” pungkas Deni. (MC Kuningan/Yudi)