Setelah sukses membinanya sepanjang tahun 2016, PT. Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM Cabang Cirebon akhirnya secara resmi menutup sekaligus menyerahkan Klaster usaha Sapi Potong Desa Dukuh Badag Kec.Cibingbin kepada Pemeritah Kabupaten Kuningan dalam acara Pengukuhan dan Serah Terima Program Klaster Peternak Sapi, Selasa (20/12).
Acara yang digelar di aula Alkenzi Rumah Makan Mayang Kuningan tersebut, dihadiri Kepala Dinas Koperasi dan UKM Drs.H.Dodi Nurochmatuddin, MP mewakili Bupati Kuningan, Wakil direktur PNM Okto Wibisono, Pimpinan PNM Cab.Cirebon Dedi Hartanto, Tim akademisi dari Universitas Muhammadiyah dan Universitas 17 Agustus Cirebon, Perwakilan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kab.Kuningan, Kelompok Peternak Sapi Potong Tunggal Mandiri Desa Dukuh Badag, Nasabah Prioritas PNM serta tamu undangan lainnya.
Bupati Kuningan dalam sambutannya yang dibacakan Kadis Koperasi dan UKM mengemukakan, bahwa pemberdayaan usaha terutama di sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), merupakan langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupan perekonomian dari sebagian terbesar rakyat indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan. Namun dikatakan Bupati, dalam mengembangkan UMKM, bukan berarti tidak ada kendala, terutama kendala permodalan.
“Dengan hadirnya PT.Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan Unit Layanan Modal Mikro (Ulamm) di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kuningan, diharapkan mampu menjawab permasalahan permodalan yang dihadapi para pengusaha kecil/mikro,” tutur Bupati.
Melalui sambutannya selanjutnya Bupati meminta, PNM bersama Pemkab Kuningan dapat bersama-sama membangun perekonomian serta dapat menciptakan peluang-peluang usaha baru bagi masyarakat Kabupaten Kuningan.
Sementara Wakil Direktur PNM, Okto Wibisono saat diwawancarai Info Kuningan disela-sela acara mengatakan, PNM kembali membuktikan keberhasilan dari program pengembangan kapasitas usaha (PKU) gabungan, yang kali ini manfaatnya dirasakan oleh kelompok peternak sapi potong Tunggal Mandiri di Desa Dukuh Badag Kec.Cibingbin.
“Kesuksesan program klaster peternak sapi potong di Desa Dukuh Badag ini kerena kerjasama beberapa pihak antara lain PNM sendiri, Pemkab.Kuningan, praktisi dari Universitas Muhammadiyah dan Untag Cirebon, serta masyarakat sendiri,” kata Okto.
Selain memberikan bantuan pembiayaan kepada para peternak sapi, dikatakan Okto pihaknya juga memberikan bantuan intelektual dengan memberikan pendampingan dan pelatihan sesuai kebutuhan para peternak sapi.
“Program klaster peternak sapi di desa Dukuh Badag, awalnya kami (red-PNM) kelompokan, setelah berkelompok kami lakukan pelatihan dan pendampingan. Apa yang dilatih itu kita lihat dari kebutuhan mereka apa. Pelatihan itu tidak hanya satu kali tapi berkali-kali ada pengulangan secara kontinyu, jadi polanya setelah mereka dilatih ada jeda sebentar kemudian ada pendampingan untuk melakukan cek dan ricek apakah yang telah dilatihkan kemarin mereka mengalami kesulitan apa tidak,” tuturnya.
Meski secara program dan mata anggaran telah dilakukan penutupan, namuan dikatakan Okto, pihak PNM akan terus melakukan pendampingan meski secara periodik tidak sesering ketika program klaster tersebut tengah berjalan.
“Istilah penutupan itu hanya istilah internal kami karena terkait dengan mata anggaran ya, bahwa ini harus selesai budgetnya harus ditutup, tapi tidak mungkin kita lepas begitu saja, karena kami punya keterikatan yang sudah setahun lebih, emosional juga sudah terjalin, kami juga masih punya mitra-mitra nasabah yang perlu didampingi, Bedanya mungkin tidak serutin yang kemarin,” jelasnya.
Kemudian Wakil Direktur PNM berharap, program klaster peternak sapi potong yang telah dirintis oleh PNM selama ini dapat dilanjutkan oleh Pemerintah Kabupaten Kuningan sehingga peternakan sapi potong dapat lebih berkembang dan maju.
Dalam acara Pengukuhan dan Serah Terima Program Klaster Peternak Sapi, Wakil Direktur PNM Secara simbolik memberikan cindera mata kepada Bupati Kuningan yang diwakili Kadis Koperasi dan UKM sebagai tanda diserahkannya pengelolaan dan pembinaan program klaster tersebut. (MC Kuningan/Yudi)