KUNINGAN,- Gerakan bagi masker dan sosialisasi menggunakan masker yang benar sebagai salah satu dari protokol kesehatan secara masif gerak cepat terus dikampanyekan dan disosialisasikan ke jajaran pemerintah daerah. Untuk itu, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menghadiri launching pembagian 1,2 juta masker di Kabupaten Kuningan, Sabtu (15/08/2020).
Hadir pada acara tersebut Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Dalam Negeri, Bupati Kuningan H. Acep Purnama beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Kuningan, Walikota dan Bupati serta Forkopimda Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Majalengka serta tamu undangan lainnya.
Agenda Mendagri di Kuningan sebagai realisasi dari janji dari ‘tantangan’ Mendagri kepada para kepala daerah, apabila ada daerah yang bisa lakukan gerakan sejuta masker maka Mendagri akan hadir secara langsung sebagai bentuk apresiasi dan penghargaan yang tinggi terhadap pemerintah daerah yang memiliki gagasan dan program riil dalam melakukan gerakan melawan Covid-19.
Dalam pemaparan beliau mengatakan belum tentu semua orang paham akan virus. Termasuk para ahli sekalipun apabila menemui virus baru, mereka harus belajar kembali mengenai virus tersebut. Menurut beliau, virus itu ada yg beramplop atau sebaliknya. Sedangkan covid ini merupakan virus amplop yg bisa mereplikasi dirinya. Akan tetapi ia memiliki kelemahan yg dimana selaput nya tersebut cenderung tipis.
Sebelumnya pernah ada virus SARS dan MERS yg sama-sama termasuk virus bermahkota atau corona virus yg menyerang pernapasan. 97% virus yang ada tidak cocok dengan tubuh manusia dan bisa diantisipasi oleh reseptor antibodi pada tubuh, sedangkan 3%nya cocok dengan tubuh manusia dan tidak bisa di serap oleh reseptor antibodi. Covid19 ini dapat menyocok pada paru-paru, apabila sudah masuk ke sel paru-paru, genetiknya akan memberikan instruksi kepada sel paru untuk mereplikasi dia dan mengakibatkan paru-paru menjadi kehabisan nutrisi dan mati. Menurut literatur dari penelitian NATIONAL HEALTH OF CHINA mengatakan virus ini hanya hancur oleh sinar ultra violet.
Oleh karena itu menjemur barang-barang yg jarang keluar dari ruangan itu baik. Untuk di sekolah-sekolah, pesantren usahakan untuk membuka setiap ruangan agar tetap terjaga sirkulasi udaranya. Ada cara lain untuk mematikan virus tersebut, yakni dipanaskan dengan suhu tertentu. Bisa juga menggunakan Ether yg bisa melarutkan lemak. Karena covid ini pada selaput atau amplopnya mengandung lemak yg apabila terkena ether akan larut dan virus tersebut akan mati.
Serta virus ini tidak kuat dengan alkohol diatas 75% dan tidak kuat menghadapi Klorin yg terdapat pada karbol dan kaforit. Virus ini dianggap cukup kuat dalam menyerang dan penyebarannya karena mempunyai spike atau duri, akan tetapi lemah dalam bertahan sehingga mudah di hancurkan dengan cara-cara di atas.
Menurut Mendagri, berdasarkan hasil beberapa penelitian menunjukkan kalau setiap orang menggunakan masker terutama di tempat publik dan saat bertemu orang lain, itu bisa mengurangi potensi penularan. Kurva penularan bisa berkurang. Bahkan ada yang menyatakan potensi penularan bisa berkurang 50 persen dan 60 persen.
"Tapi intinya bermanfaatlah dan efektif. Oleh karena itu Bapak Presiden menghendaki agar sosialisasi ini dilakukan masif dan dilaksanakan mulai dengan langkah-langkah persuasif, yaitu membagi masker, seperti Gerakan Sejuta Masker di Kabupaten Kuningan ini"
Menteri Tito juga berharap, gerakan pembagian masker ini tidak bersifat top down. Artinya, tidak hanya di inisiasi dan dimobilisasi oleh pemerintah baik pusat dan daerah. Namun gerakan pembagian masker ini bisa jadi gerakan bersama. Jadi gerakan yang juga dimobilisasi oleh elemen masyarakat lain di luar pemerintah. Sehingga semua elemen bergotong royong dalam gerakan pembagian masker ini.
“Sebelumnya Pak Mendagri berjanji melontarkan ‘tantangan’ kepada para kepala daerah, apabila ada daerah yang bisa lakukan gerakan sejuta masker maka Mendagri akan hadir secara langsung. Pak Mendagri berkenan hadir di acara launching Gerakan Bagi Masker di Kabupaten Kuningan, nah ini patut dan selayaknya diapresiasi bagi daerah-daerah yang miliki keseriusan dalam melakukan gerakan melawan Covid-19 sebagai model untuk dipraktikkan di daerah lain,” ungkap Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kementerian Dalam Negeri Bahtiar.
Bahtiar juga mengajak semua elemen masyarakat untuk berpartisipasi aktif mengkampanyekan gerakan bagi masker, gerakan ini bertujuan untuk membangun komitmen bersama dan menggugah kesadaran masyarakat agar disiplin mengenakan masker secara benar.
Bupati Kuningan menjelaskan bahwa Program gerakan sejuta masker di canangkan dimana pemakaian masker yang tepat menjadi cara efektif untuk mencegah dan menekan penyebaran virus covid-19, selain itu juga gerakan ini merupakan salah satu bentuk mendukung program nasional dalam memutus mata rantai covid -19. kami harapkan penggunaan masker ini dapat dibudayakan dan menjadi adaptasi kebiasaan baru di kabupaten kuningan agar penularan covid-19 dapat diminimalisir.
Gerakan Sejuta Masker di Kabupaten Kuningan ini dapat kami laporkan bahwa telah dilaksanakan lebih awal secara bertahap dan berdasarkan data yang tercatat pembagian masker telah mencapai sebanyak 4,5 juta buah masker dengan perincian yang sudah disalurkan sebanyak 3,2 juta buah dan yang akan disalurkan sebanyak 1,2 juta buah masker,untuk pembagian masker ini dilaksanakan oleh berbagai elemen diantaranya BPBD, Gugus Tugas, TNI, Polri, Dinas Kesehatan, Bank BJB, Bank Kuningan, Korpri, Komunitas lainnya dan juga Pemerintah Desa, Jelas Bupati Kuningan. (BID/IKP/DISKOMINFO)